Pemberdayaan Petani Padi Sawah Melalui Pemanfaatan Burung Hantu (Tyto Alba) untuk Pengendalian Hama Tikus (Rattus Argentiventer) di Gampong Pulo Iboh Kecamatan Kuta Makmur

Eva Wardah, Setia Budi, Lukman Lukman

Abstract


Kendala utama dalam upaya peningkatan produktivitas tanaman padi adalah adanya serangan hama tikus (Rattus-rattus spp). Tikus merupakan hama yang relatif sulit karena memiliki kemampuan adaptasi, mobilitas, dan kemampuan berkembang biak yang pesat serta daya rusak yang tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian program kemitraan masyarakat ini adalah untuk terlaksananya pengendalian hama tikus secara berkelanjutan dengan menjawab masalah serangan hama tikus yang mampu menurunkan hasil produksi padi sawah yang diusahakan oleh anggota kelompok tani mitra secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penerapan Inovasi pengendalian hama tikus dengan pengadaan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) diharapkan mampu membantu meningkatkan produksi padi sawah anggota kelompok tani “Tuah Mugoe" pada khususnnya, dan petani diareal pengabdian pada ummunya. Pengabdian ini mengunakan metode Pelatihan dengan Demontrasi Cara (DemCa), pendampingan kedua metode ini menjadi pendekatan yang tepat dimana partisipasi petani mitra dalam peningkatan ketrampilan dan proses pedampingan dilakukan dengan langsung mempraktekkan dan secara tidak langsung proses ini menerapkan prinsip” learning by doing” belajar sambil bekerja. Kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan meliputi pengenalan pengendalian hama tikus secara hayati mulai dari pengenalan jenis-jenis pengendalian hama tikus secara hayati, manfaat dan dampak pengendalian hama tikus dengan pendekatan ekologi (lingkungan). Praktek langsung pembuatan Rumah burung hantu (RUBUHA) pembuatan struktur bangunan, pembuatan pondasi tiang penyangga dan pemasangaan Rumah Burung hantu secara benar.


Keywords


Pemberdayaan petani; pelatihan; burung hantu; hama tikus; produksi padi;

Full Text:

PDF

References


Ardigurnita, F., Frasiska, N., & Firmansyah, E. (2020). Burung Hantu (Tyto alba) Sebagai Pengendali Tikus Sawah (Rattus argentiventer) di Desa Parakannyasag Kota Tasikmalaya. Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma, 1(1), 54–62.

Bauana, P. T. T. S. (2022). Perbandingan Efesiensi dan Efektivitas Pengendalian Hama Tikus (Rattus Tiomanicus) Dengan Cara Kimiawi Dan Biologi Di Pt. Tritunggal Sentra Buana. Jurnal Agriment, 7(1), 26–32.

Berliani, S., Pradiana, W., & Trisnasari, W. (2021). Tyto Alba Inovasi Pengendali Hama Tikus (Rattus Argentiventer) Melalui Pemberdayaan Petani Padi Sawah. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(2), 691–698.

HAYATI, R. L. M. P. (2021). Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Ramah Lingkungan Melalui Pengendalian Hayati. Pembangunan Pertanian, 89.

Kusberyunadi, F. P., & others. (2015). Upaya Konservasi Burung Hantu (Tyto Alba) Untuk Mengendalikan Hama Tikus Sawah Di Desa Banyurejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta.

Maisura, M. A., Lubis, I., Junaedinand, A., & Ehara, H. (2014). Some physiological character responses of rice under drought conditions in a paddy system. J Int Soc Southeast Asian Agric Sci, 20(1), 104–114.

Mulyani, A., Nursyamsi, D., & Syakir, M. (2017). Strategi pemanfaatan sumberdaya lahan untuk pencapaian swasembada beras berkelanjutan. Jurnal Sumberdaya Lahan, 11(1), 11–22.

Nisa, A. A. A. (2022). Evaluasi Keberadaan Rubuha (Rumah Burung Hantu) Terhadap Serangan Tikus Sawah (Rattus Argentiventer Robb & Kloss) Di Kecamatan Juwiring, Klaten.

Pusparini, M. D., & Suratha, I. K. (2018). Efektivitas pengendalian hama tikus pada tanaman pertanian dengan pemanfaatan burung hantu di Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 6(2).

Rohman, A. F., Sarjana, I. D. G. R., & Anggreni, I. L. (2020). Pemanfaatan Inovasi Burung Hantu (Tyto Alba) sebagai Pengendali Hama Tikus (Rattus Argentiventer) oleh Anggota Subak di Desa Senganan Kecamatan Penebel KabupatenTabanan. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata ISSN, 2685, 3809.

Sayuthi, M., Hanan, A., Muklis, M., & Satriyo, P. (2020). Distribusi hama tanaman padi (Oryza sativa L.) pada fase vegetatif dan generatif di Provinsi Aceh. Jurnal Agroecotania: Publikasi Nasional Ilmu Budidaya Pertanian, 3(1), 1–10.

Setiabudi, J. (2014). Strategi pengembangan pengendalian populasi tikus sawah (Rattus argentiventer) menggunakan predator burung hantu (Tyto alba) pada lahan pertanian sawah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Program Pascasarjana UNDIP.

Siregar, H. M., Priyambodo, S., & Hindayana, D. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani dalam Penerapan Pengendalian Hama Tikus Terpadu Di Ekosistem Sawah Irigasi. Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

Siregar, H. M., Priyambodo, S., & Hindayana, D. (2020). Preferensi serangan tikus sawah (Rattus argentiventer) terhadap tanaman padi. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 13(1), 16–21.

Statistik, B. P. (2020). Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Padi di Indonesia. Jakarta.

Sudarmaji, S., Herawati, N., Pesar, B., & others. (2017). Perkembangan populasi tikus sawah pada lahan sawah irigasi dalam pola indeks pertanaman padi 300.

Sulaeman, Y., & Maftuah, E. (n.d.). Mengelola Sawah Rawa Pasang Surut Bukaan Baru. Balittra.

Thamrin, M., & Mardhiyah, A. (2017). IbM Padi Hazton Dalam meningkatkan produksi padi sawah. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).

Wardah, E., Budi, S., & Lukman, L. (2022). Pengenalan Inovasi Benih Unggul Dan Pupuk Bokashi Pada Kelompok Tani Budidaya Padi Sawah Desa Binaan Pulo Iboh Kabupaten Aceh Utara. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 2(1), 36–40.

Zulfahmi, M. (2011). Analisis biaya dan pendapatan usaha jamur tiram putih model pusat pelatihan pertanian perdesaan swadaya (p4s) Nusa Indah.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Eva Wardah, Setia Budi, Lukman