Pemberdayaan Petani Melalui Berbagai Pola Pembibitan Gaharu Sebagai Komoditi Unggulan Hutan Non-Kayu di Gampong Teupin Rusep Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara

Setia Budi, Eva Wardah, L Lukman

Abstract


Gaharu adalah substansi aromatik berupa gumpalan berwarna coklat muda, coklat kehitaman sampai hitam yang terbentuk pada lapisan kayu gaharu.  Gaharu dapat terbentuk akibat adanya interaksi antara mikroba (inokulum tertentu) dengan tanaman inang dan adanya mekanisme kimia yang akhirnya membentuk suatu produk yaitu gubal.  Inokulum lokal efektif dalam menghasilkan gaharu, karena endemiknya didaerah tertentu. Beberapa kendala mitra yang sangat dirasakan anatara lain (1) rendahnya kemampuan anggota kelompok tani dalam hal pembibitan tanaman gaharu baik secara alami (generatif) meliputi perlakuan perbanyakan dengan pengunaan benih yang sudah masak dan anakan (cabutan) serta pola stek tanaman. (2) Belum adanya pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok kedua mitra dalam melakukan pembibitan dan pemeliharaan bibit gaharu. Pengabdian ini mengunakan metode Pelatihan dan pembibitan pola biji dan anakan (cabutan) dan stek tanaman. Pendekatan ini tepat untuk dilakukan dimana partisipasi petani mitra dalam peningkatan ketrampilan dan proses pendampingan dilakukan dengan langsung mempraktekkan. Pola pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada petani mitra menerapkan prinsip” learning by doing” belajar sambil bekerja. Pemberdayaan Petani pada kegiatan Pembibitan Komoditi Unggulan Hutan Non-Kayu (Gaharu Aceh) di Gampong Teupin Rusep telah mampu meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta perubahan sikap dalam pembibitan tanaman gaharu. Dampak yang dirasakan dengan adanya kegiatan pembibtan tanaman gaharu melputi; peningkatan pendapatan ekonomi petani mitra yang sangat potensial serta peningkatan keharmonisan sosial diantara anggota kelompok dan masyarakat dilokasi kegiatan pengabdian.


Full Text:

PDF

References


Lukman, Budi S, Faisal, dan Dahlan. (2009). Characteristic of Agarwood plants origin of Nanggroe Aceh Darussalam based on Morphologic Marker and Molecular to enhance economy. Laporan Penelitian.

Rahmanto B dan Suryanto E. (2014). Pengenalan Jenis-Jenis Pohon Penghasil Gaharu. Rekam Jejak: Gaharu Inokulasi Teknologi, Badan Litbang Kehutanan. Forda Press. Anggota IKAPI No.257/JB, page 69-78.

Santoso E. (2015). Valuasi Teknologi Gaharu Budidaya. FORDA PRESS, Anggota IKAPI No. 257/JB

Sitepu, I. R., Santoso, E., & Turjaman, M. (2011). Identification of Eaglewood (Gaharu) Tree Species Susceptibility. Technical Report No. 1. R & D Centre for Forest Conservation and Rehabilitation Forestry Research and Development Agency (FORDA) Ministry of Forestry Indonesia.

Susilo KA. (2003). Sudah Gaharu Super Pula. Budidaya Gaharu dan Masalahnya. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Turjaman M dan Hidayat A. (2017). Agarwood-planted tree inventory in Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 54. doi:10.1088/1755-1315/54/1/012062.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Setia Budi, Eva Wardah & L Lukman